2013/03/14

Pemanfaatan Barang Bekas untuk Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan kita, banyak kita temukan barang-barang yang terbuang begitu saja dikarenakan tidak ada manfaatnya lagi. Sehingga sampah-sampah barang yang tidak digunakan tersebut mencemari lingkungan sekitar kita, merusak ekosistem tanah karena sampah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Pada saat sekarang ini sudah banyak kita lihat pemanfaatan barang bekas yang menghasilkan barang baru yang sangat memiliki nilai, bahkan dalam proses pemasaran juga memiliki harga yang cukup tinggi. Selain diproduksi untuk pemasaran dan menghasilkan uang, pemanfaatan barang bekas ini juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Karena barang-barang bekas tersebut bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran, seorang guru akan merasa lebih dimudahkan karena media pembelajaran tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal dan sulit didapat sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif tanpa memberatkan salah satu pihak.
Dengan begitu, anak didik lebih merasa bersemangat apabila ia juga dilibatkan dalam pembuatan media itu sebelum digunakan sebagai media pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini berisi penjelasan tentang barang bekas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Dosen pengampu dalam mata kuliah workshop pendidikan matematika dan untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Barang Bekas
Sebelum kita beranjak pada pemanfaatan barang bekas, terlebih dahulu kita bahas secara singkat apa pengertian dari barang bekas tersebut.
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai.[1]
Jadi dapat disimpulkan bahwa barang bekas adalah benda yang sudah pernah dipakai baik sekali maupun lebih dari satu kali.

B.     Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Media Pembelajaran
Jika kita memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bisa mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak terhingga.
Untuk mengembangkan atau memunculkan kreativitas guna mengembangkan barang bekas yang ada, berikut disajikan beberapa cara yang harus dilakukan, diantaranya:[2]
  1. Sebelum menentukan media sederhana yang akan dikembangkan dari barang bekas maka rencanakannlah terlebih dulu program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran.
  2. Analisislah kematangan dan kemampuan peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
  3. Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas yang bisa digunakan.
  4. Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat.
C.     Contoh Pemanfaatan Barang Bekas
            Beberapa pemanfaatan barang bekas yang dapat diterapkan:[3] 
                       1. Kardus Bekas
 Kardus bekas susu dapat kita ubah menjadi kartu suku kata. Caranya kita potong-potong kardus bekas susu tersebut kemudian kita tulisi dengan kata atau juga suku kata. Tulislah dengan krayon warna-warni sehingga menarik. Dapat pula ditambahkan dengan gambar.
Pembelajarannya:
a.       Kartu kata: mencari padanan kata yang sama, mengelompokkan kata kata yang sejenis.
b.      Kartu suku kata: mengelompokkan suku kata awal atau akhir yang sama.
      c.       Kartu yang berisi angka: pengenalan angka dan bilangan kepada peserta didik.

2. Tempat minuman gelas
       Tempat minuman gelas seperti ale-ale dan sebagainya bagian atas dapat kita gunakan dalam permainan fisik motorik kasar yang dipadu dengan berhitung. Sebelumnya rapikan dulu ring yang telah kita gunting. Kemudian siapkan tiang kecil dari kayu atau bambu. Usahakan tiang dapat berdiri. Berilah angka pada tiang tersebut.
Pembelajarannya: suruh anak menghitung ring bekas gelas dengan melemparkannya pada tiang pancang yang telah disiapkan.

 3.      Bagian Bawah Tempat Minuman Gelas
       Bagian bawahan gelas yang telah di potong kita tulisi dengan huruf atau angka. Tulislah dengan spidol permanen agar tulisannya tidak hilang.Pembelajarannya: dapat digunakan untuk membuat kata-kata atau angka dengan menyusun huruf demi huruf atau angka demi angka.

 4.      Kalender atau majalah bekas.
       Dapat digunakan untuk aplikasi bangun ruang yaitu kubus dan balok. Potong kalender dalam bentuk persegi, lipat ditiap unjungnya dan lengketkan dengan menggunakan lem, buat dua buah bentuk kotak untuk alas dan tutupnya. Jika ingin lebih menarik, balut dengan menggunakan kertas kado.

 5.    Kulit kerang
       Cat dengan warna-warni menarik atau dapat juga dibiarkan tetap alami. Kulit kerang dapat digunakan untuk mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran, warna, menyortir ataupun berhitung.




[1] Tanti Yuniar, (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Agung Media aulia, hal.76
[3] http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2010/09/pemanfaatan-barang-bekas-sebagai-alat.html. Dengan beberapa perubahan dan pengeditan. Diunduh pada Kamis, 14 Maret 2013, pukul 17.28 WIB

Tidak ada komentar: