Nesa Novita Sari
2013/05/18
2013/05/17
2013/05/01
Permainan Tradisional "Curik-Curik"
Sangat banyak media yang dapat kita lakukan dalam pembelajaran matematika. sekarang media yang akan kita bahas mengenai permainan tradisional "curik-curik". permainan ini memiliki pengaplikasian terhadap mata pelajaran matematika yaitu mengenai materi himpunan.
Jadi, seperti pepatah, sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Dengan pengaplikasian dalam pembelajaran matematika, secara tidak langsung kita telah melestarikan permainan tradisional yang mulai punah seiring berjalannya waktu.
Permainan ini dilakukan berkelompok. Seperti kebanyakan permainan yang dilakukan berkelompok, permainan curik-curik tentu membutuhkan tempat yang luas seperti lapangan, taman bermain, atau aula agak luas untuk melakukan permainan. Permainan ini akan diset sedemikian rupa sebagai berikut:
Jadi, seperti pepatah, sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Dengan pengaplikasian dalam pembelajaran matematika, secara tidak langsung kita telah melestarikan permainan tradisional yang mulai punah seiring berjalannya waktu.
Permainan ini dilakukan berkelompok. Seperti kebanyakan permainan yang dilakukan berkelompok, permainan curik-curik tentu membutuhkan tempat yang luas seperti lapangan, taman bermain, atau aula agak luas untuk melakukan permainan. Permainan ini akan diset sedemikian rupa sebagai berikut:
1. Siswa
akan di urutkan dari siswa yang paling besar hingga yang paling kecil (Untuk
menjadi ular yang panjang)
2. 2
orang siswa dengan badan yang besar dan ukuran tubuh yang hampir sama akan
dipilih menjadi penjaga pintu.
3.
Permainan
dimulai: sambil menyanyikan lagu curik-curik ular akan masuk kedalam pintu penjaga
berkeliling kekiri-kekanan memasuki pintu, sambil berlenggak-lenggok nantinya
setelah lirik lagu telah habis anak ular akan ditangkap oleh penjaga, anak ular
harus memilih pintu kanan atau pintu kiri.
4.
Jika
anak ular memilih pintu kiri maka anak ular (1 siswa) akan berbaris di belakang
penjaga pintu disebelah kiri, salah satu dari 2 orang yang menjadi penjaga
pintu.
5.
Jika
anak ular memilih pintu kanan maka anak ular (1 siswa) akan berbaris di
belakang penjaga pintu disebelah kanan, salah satu dari 2 orang yang menjadi
penjaga pintu.
6.
Demikian
seterusnya hingga semua siswa habis dibelakang dari penjaga pintu, entah itu
disebelah kanan atau sebelah kiri.
7.
Setelah
semua siap, tarik menarik antara siswa sebelah kanan dan sebelah kiri akan
dimulai, beda dengan tarik tambang dalam permainan tarik menarik ini kelompok
kanan dan kelompok kiri sebelum melewati garis akan melepas salah satu
anggotanya yang di ujung untuk menyelamatkan semua anggota kelompok dari
anggota kanan atau kiri.
Sambil bermain guru menjelaskan kepada
siswa bahwa semua siswa menjadi semesta pembicaraan. Kelompok kiri dan kanan
adalah anggota himpunan yang saling lepas tetapi, hasil dari tari-menarik tadi
akan menjadi anggota bersama sehingga gambar dari permainan tersebut dalam
diagram venn akan menjadi seperti berikut:
1. sebelum tarik menarik maka akan terbentuk himpunan saling lepas, yaitu
himpunan kelompok kanan dan himpunan kelompok kiri
2. saat terjadi tarik menarik maka akan terbentuk himpunan bagian, yaitu
sebagian anggota kelompok kiri berada di kelompok kanan dan begitu pula sebaliknya
3. setelah tarik menarik maka akan ada kelompok yang menang, yaitu
kelompok yang berhasil menarik semua anggota kelompok lawan masuk ke kelompoknya.
maka akan terbentuk gabungan himpunan kelompok kanan di dalam kelompok kiri atau
sebaliknya.
Dengan mengajarkan siswa materi pelajaran matematika dengan cara menggunakan permainan tradisional banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
1. siswa menjadi lebih paham
2. siswa dapat bermain sambil belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan
3. siswa dapat belajar langsung mengenai aplikasi terhadap materi himpunan
4. melestarikan permainan tradisional.
SELAMAT MENCOBA
^_^
2013/04/29
Pemanfaatan Alam Sekitar
PENGANTAR
Sangat banyak yang dapat kita manfaatkan sebagai sumber media pembelajaran,
sebelum postingan ini, diwaktu yang lalu juga sudah ada postingan mengenai
pemanfaatan barang bekas sebagai media dalam pembelajaran matematika. Dengan
adanya pemanfaatan barang bekas ataupun pemanfaatan alam sekitar akan memberika
kemudahan bagi seorang pendidik untuk memperkenalkan matematika kepada anak
didik tanpa mengeluarkan biaya yang mahal untuk membuat media pembelajaran.
Selain itu, pemanfaatan barang bekas ataupun alam sekitar lebih ramah
lingkungan dan mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.
ALAT DAN BAHAN
1. Sediakan 5 macam biji-bijian (sesuai dengan jumlah digit angka yang akan dihitung) seperti:
Buah rimbang
Buah melinjo
Biji tasbih warna coklat
Bunga teh
Buah Daun
Katuk
Daun yang
bisa jadi wadah seperti: daun tapak liman
Lidi sebagai pembatas
CARA PENGGUNAAN
1. Susun biji sesuai dengan soal yang diberikan guru dengan ketentuan:
- Biji tasbih warna coklat simbol satuan
-Buah daun katuk simbol puluhan
-Buah melinjo sebagai simbol ratusan
- Buah rimbang simbol ribuan
- Bunga teh untuk simbol ratus ribuan
2. Susunlah biji sesuai soal dengan 2 baris
3. Masing biji dalam satu baris berjumlah maksimal 9 buah
4. Jumlahkan biji yang sama, jika jumlahnya lebih dari 9, maka untuk nilai 10 diganti dengan 1 buah biji untuk simbol berikutnya, dan begitu juga seterusnya.
5. Masing-masing siswa berperan sebagai pemain dan guru memberikan soal
CONTOH:
2 biji tasbih (satuan)
X 5 biji tasbih (satuan) = 10 (1 buah daun katuk)
MANFAAT DAN TUJUAN DALAM PELAJARAN
MATEMATIKA
1. Mengenal bilangan satuan,
puluhan, ratusan, ribuan, dan ratus ribuan
2. Memudahkan siswa untuk menghitung
angka yang lebih besar
3. Mempermudah siswa daalam
menentukan penjumlahan antar satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan ratus
ribuan.
4. Meningkatkan kreativitas siswa
5. Menciptakan belajar yang tidak
membosankan.
SELAMAT MENCOBA
^_^
2013/03/14
Pemanfaatan Barang Bekas untuk Media Pembelajaran
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan
kita, banyak kita temukan barang-barang yang terbuang begitu saja dikarenakan
tidak ada manfaatnya lagi. Sehingga sampah-sampah barang yang tidak digunakan
tersebut mencemari lingkungan sekitar kita, merusak ekosistem tanah karena
sampah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Pada saat
sekarang ini sudah banyak kita lihat pemanfaatan barang bekas yang menghasilkan
barang baru yang sangat memiliki nilai, bahkan dalam proses pemasaran juga
memiliki harga yang cukup tinggi. Selain diproduksi untuk pemasaran dan
menghasilkan uang, pemanfaatan barang bekas ini juga bisa digunakan sebagai
media pembelajaran. Karena barang-barang bekas tersebut bisa dimanfaatkan untuk
media pembelajaran, seorang guru akan merasa lebih dimudahkan karena media
pembelajaran tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal dan sulit didapat
sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif tanpa memberatkan
salah satu pihak.
Dengan begitu,
anak didik lebih merasa bersemangat apabila ia juga dilibatkan dalam pembuatan
media itu sebelum digunakan sebagai media pembelajaran.
B. Rumusan
Masalah
Makalah ini
berisi penjelasan tentang barang bekas yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran matematika.
C. Tujuan
Tujuan dari
pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Dosen pengampu dalam mata
kuliah workshop pendidikan matematika dan untuk memberikan pengetahuan tambahan
kepada mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Barang Bekas
Sebelum kita
beranjak pada pemanfaatan barang bekas, terlebih dahulu kita bahas secara
singkat apa pengertian dari barang bekas tersebut.
Dalam Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud
sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi
sisa dipakai.[1]
Jadi dapat
disimpulkan bahwa barang bekas adalah benda yang sudah pernah dipakai baik
sekali maupun lebih dari satu kali.
B. Pemanfaatan
Barang Bekas Menjadi Media Pembelajaran
Jika kita
memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber
belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bisa
mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah
proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar.
Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang
tidak terhingga.
Untuk
mengembangkan atau memunculkan kreativitas guna mengembangkan barang bekas yang
ada, berikut disajikan beberapa cara yang harus dilakukan, diantaranya:[2]
- Sebelum menentukan media sederhana yang akan dikembangkan dari barang bekas maka rencanakannlah terlebih dulu program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran.
- Analisislah kematangan dan kemampuan peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
- Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas yang bisa digunakan.
- Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat.
C. Contoh
Pemanfaatan Barang Bekas
Beberapa
pemanfaatan barang bekas yang dapat diterapkan:[3]
1. Kardus Bekas
Kardus
bekas susu dapat kita ubah menjadi kartu suku kata. Caranya kita potong-potong
kardus bekas susu tersebut kemudian kita tulisi dengan kata atau juga suku
kata. Tulislah dengan krayon warna-warni sehingga menarik. Dapat pula
ditambahkan dengan gambar.
Pembelajarannya:
a. Kartu kata:
mencari padanan kata yang sama, mengelompokkan kata kata yang sejenis.
b. Kartu suku kata:
mengelompokkan suku kata awal atau akhir yang sama.
c. Kartu yang
berisi angka: pengenalan angka dan bilangan kepada peserta didik.
2. Tempat minuman gelas
2. Tempat minuman gelas
Tempat minuman
gelas seperti ale-ale dan sebagainya bagian atas dapat kita gunakan dalam permainan fisik motorik kasar yang dipadu dengan berhitung. Sebelumnya rapikan
dulu ring yang telah kita gunting. Kemudian siapkan tiang kecil dari kayu atau
bambu. Usahakan tiang dapat berdiri. Berilah angka pada tiang tersebut.
Pembelajarannya:
suruh anak menghitung ring bekas gelas dengan melemparkannya pada tiang pancang
yang telah disiapkan.
3.
Bagian Bawah Tempat Minuman Gelas
Bagian bawahan
gelas yang telah di potong kita tulisi dengan huruf atau angka. Tulislah dengan
spidol permanen agar tulisannya tidak hilang.Pembelajarannya: dapat digunakan untuk membuat kata-kata atau angka dengan
menyusun huruf demi huruf atau angka demi angka.
4. Kalender atau majalah bekas.
Dapat digunakan
untuk aplikasi bangun ruang yaitu kubus dan balok. Potong kalender dalam bentuk
persegi, lipat ditiap unjungnya dan lengketkan dengan menggunakan lem, buat dua
buah bentuk kotak untuk alas dan tutupnya. Jika ingin lebih menarik, balut
dengan menggunakan kertas kado.
5. Kulit kerang
Cat dengan warna-warni menarik atau dapat juga
dibiarkan tetap alami. Kulit kerang dapat digunakan untuk mengelompokkan
benda-benda berdasarkan ukuran, warna, menyortir ataupun berhitung.
[1] Tanti
Yuniar, (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Agung Media aulia,
hal.76
[2] http://serambi-ilmu-shaliha.blogspot.com/2012/02/pemanfaatan-barang-bekas-menjadi-media.html.
Diunduh pada Kamis, 14 maret 2013, pukul 17.28 WIB
[3] http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2010/09/pemanfaatan-barang-bekas-sebagai-alat.html.
Dengan beberapa perubahan dan pengeditan. Diunduh pada Kamis, 14 Maret 2013,
pukul 17.28 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)