2013/05/01

Permainan Tradisional "Curik-Curik"


Sangat banyak media yang dapat kita lakukan dalam pembelajaran matematika. sekarang media yang akan kita bahas mengenai permainan tradisional "curik-curik". permainan ini memiliki pengaplikasian terhadap mata pelajaran matematika yaitu mengenai materi himpunan.
 Jadi, seperti pepatah, sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Dengan pengaplikasian dalam pembelajaran matematika, secara tidak langsung kita telah melestarikan permainan tradisional yang mulai punah seiring berjalannya waktu.





Permainan ini dilakukan berkelompok. Seperti  kebanyakan permainan yang dilakukan berkelompok, permainan curik-curik tentu membutuhkan tempat yang luas seperti lapangan, taman bermain, atau aula agak luas untuk melakukan permainan. Permainan ini akan diset sedemikian rupa sebagai berikut:
1.        Siswa akan di urutkan dari siswa yang paling besar hingga yang paling kecil (Untuk menjadi ular yang panjang)
2.        2 orang siswa dengan badan yang besar dan ukuran tubuh yang hampir sama akan dipilih menjadi penjaga pintu.
3.        Permainan dimulai: sambil menyanyikan lagu curik-curik ular akan masuk kedalam pintu penjaga berkeliling kekiri-kekanan memasuki pintu, sambil berlenggak-lenggok nantinya setelah lirik lagu telah habis anak ular akan ditangkap oleh penjaga, anak ular harus memilih pintu kanan atau pintu kiri.
4.        Jika anak ular memilih pintu kiri maka anak ular (1 siswa) akan berbaris di belakang penjaga pintu disebelah kiri, salah satu dari 2 orang yang menjadi penjaga pintu.
5.        Jika anak ular memilih pintu kanan maka anak ular (1 siswa) akan berbaris di belakang penjaga pintu disebelah kanan, salah satu dari 2 orang yang menjadi penjaga pintu.
6.        Demikian seterusnya hingga semua siswa habis dibelakang dari penjaga pintu, entah itu disebelah kanan atau sebelah kiri.
7.        Setelah semua siap, tarik menarik antara siswa sebelah kanan dan sebelah kiri akan dimulai, beda dengan tarik tambang dalam permainan tarik menarik ini kelompok kanan dan kelompok kiri sebelum melewati garis akan melepas salah satu anggotanya yang di ujung untuk menyelamatkan semua anggota kelompok dari anggota kanan atau kiri.
Sambil bermain guru menjelaskan kepada siswa bahwa semua siswa menjadi semesta pembicaraan. Kelompok kiri dan kanan adalah anggota himpunan yang saling lepas tetapi, hasil dari tari-menarik tadi akan menjadi anggota bersama sehingga gambar dari permainan tersebut dalam diagram venn akan menjadi seperti berikut: 
1. sebelum tarik menarik maka akan terbentuk himpunan saling lepas, yaitu
    himpunan kelompok kanan dan himpunan kelompok kiri
2. saat terjadi tarik menarik maka akan terbentuk himpunan bagian, yaitu
    sebagian anggota kelompok kiri berada di kelompok kanan dan begitu pula sebaliknya 
3. setelah tarik menarik maka akan ada kelompok yang menang, yaitu
    kelompok yang berhasil menarik semua anggota kelompok lawan masuk ke kelompoknya.
    maka akan terbentuk gabungan himpunan kelompok kanan di dalam kelompok kiri atau
    sebaliknya.

 Dengan mengajarkan siswa materi pelajaran matematika dengan cara menggunakan permainan tradisional banyak manfaat yang akan diperoleh, diantaranya:
1. siswa menjadi lebih paham
2. siswa dapat bermain sambil belajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan
3. siswa dapat belajar langsung mengenai aplikasi terhadap materi himpunan
4. melestarikan permainan tradisional. 


SELAMAT MENCOBA
^_^

2013/04/29

Pemanfaatan Alam Sekitar


PENGANTAR
       Sangat banyak yang dapat kita manfaatkan sebagai sumber media pembelajaran, sebelum postingan ini, diwaktu yang lalu juga sudah ada postingan mengenai pemanfaatan barang bekas sebagai media dalam pembelajaran matematika. Dengan adanya pemanfaatan barang bekas ataupun pemanfaatan alam sekitar akan memberika kemudahan bagi seorang pendidik untuk memperkenalkan matematika kepada anak didik tanpa mengeluarkan biaya yang mahal untuk membuat media pembelajaran.
      Selain itu, pemanfaatan barang bekas ataupun alam sekitar lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan. 


ALAT DAN BAHAN

1. Sediakan 5 macam biji-bijian (sesuai dengan jumlah digit angka yang akan dihitung) seperti:


    Buah rimbang
    Buah melinjo
    Biji tasbih warna coklat
    Bunga teh
    Buah Daun Katuk
    Daun yang bisa jadi wadah seperti: daun tapak liman
    Lidi sebagai pembatas

CARA PENGGUNAAN

1. Susun biji sesuai dengan soal yang diberikan guru dengan ketentuan:
- Biji tasbih warna coklat simbol satuan


 











-Buah daun katuk simbol puluhan


 











-Buah melinjo sebagai simbol ratusan


 







- Buah rimbang simbol ribuan


 








- Bunga teh untuk simbol ratus ribuan


 







2. Susunlah biji sesuai soal dengan 2 baris
3. Masing biji dalam satu baris berjumlah maksimal 9 buah
4. Jumlahkan biji yang sama, jika jumlahnya lebih dari 9, maka untuk nilai 10 diganti dengan 1 buah biji untuk simbol berikutnya, dan begitu juga seterusnya.
5. Masing-masing siswa berperan sebagai pemain dan guru memberikan soal


CONTOH:
2 biji tasbih (satuan)  X   5 biji tasbih (satuan) =    10 (1 buah daun katuk)

MANFAAT DAN TUJUAN DALAM PELAJARAN MATEMATIKA
1. Mengenal bilangan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan ratus ribuan
2. Memudahkan siswa untuk menghitung angka yang lebih besar
3. Mempermudah siswa daalam menentukan penjumlahan antar satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan ratus ribuan.
4. Meningkatkan kreativitas siswa
5. Menciptakan belajar yang tidak membosankan.

      SELAMAT MENCOBA
    ^_^ 

2013/03/14

Pemanfaatan Barang Bekas untuk Media Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan kita, banyak kita temukan barang-barang yang terbuang begitu saja dikarenakan tidak ada manfaatnya lagi. Sehingga sampah-sampah barang yang tidak digunakan tersebut mencemari lingkungan sekitar kita, merusak ekosistem tanah karena sampah yang tidak bisa diuraikan oleh tanah.
Pada saat sekarang ini sudah banyak kita lihat pemanfaatan barang bekas yang menghasilkan barang baru yang sangat memiliki nilai, bahkan dalam proses pemasaran juga memiliki harga yang cukup tinggi. Selain diproduksi untuk pemasaran dan menghasilkan uang, pemanfaatan barang bekas ini juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Karena barang-barang bekas tersebut bisa dimanfaatkan untuk media pembelajaran, seorang guru akan merasa lebih dimudahkan karena media pembelajaran tidak harus menggunakan alat-alat yang mahal dan sulit didapat sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan efektif tanpa memberatkan salah satu pihak.
Dengan begitu, anak didik lebih merasa bersemangat apabila ia juga dilibatkan dalam pembuatan media itu sebelum digunakan sebagai media pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
Makalah ini berisi penjelasan tentang barang bekas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas dari Dosen pengampu dalam mata kuliah workshop pendidikan matematika dan untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Barang Bekas
Sebelum kita beranjak pada pemanfaatan barang bekas, terlebih dahulu kita bahas secara singkat apa pengertian dari barang bekas tersebut.
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, ‘barang’ diartikan sebagai benda yang berwujud sedangkan arti kata ‘bekas’ adalah sisa habis dilalui, sesuatu yang menjadi sisa dipakai.[1]
Jadi dapat disimpulkan bahwa barang bekas adalah benda yang sudah pernah dipakai baik sekali maupun lebih dari satu kali.

B.     Pemanfaatan Barang Bekas Menjadi Media Pembelajaran
Jika kita memperhatikan sekeliling kita, maka kita dapat menemukan begitu banyak sumber belajar yang bias dimanfaatkan. Sekarang tergantung apakah kita bisa mengembangkannya menjadi suatu media yang menarik, kreatif dan mempermudah proses belajar mengajar sehingga kita tidak akan kekurangan sumber belajar. Guru yang kreatif akan menjadi begitu antusias melihat sumber belajar yang tidak terhingga.
Untuk mengembangkan atau memunculkan kreativitas guna mengembangkan barang bekas yang ada, berikut disajikan beberapa cara yang harus dilakukan, diantaranya:[2]
  1. Sebelum menentukan media sederhana yang akan dikembangkan dari barang bekas maka rencanakannlah terlebih dulu program pengembangan yang akan dilakukan berdasarkan garis-garis besar program pengajaran.
  2. Analisislah kematangan dan kemampuan peserta didik yang akan mengikuti pelajaran.
  3. Amatilah lingkungan sekolah dan rumah peserta untuk menemukan barang bekas yang bisa digunakan.
  4. Membeli atau meminjam media sederhana yang telah ada adalah jalan terakhir guru jika lingkungan sekitar kurang mampu memberikan solusi yang tepat.
C.     Contoh Pemanfaatan Barang Bekas
            Beberapa pemanfaatan barang bekas yang dapat diterapkan:[3] 
                       1. Kardus Bekas
 Kardus bekas susu dapat kita ubah menjadi kartu suku kata. Caranya kita potong-potong kardus bekas susu tersebut kemudian kita tulisi dengan kata atau juga suku kata. Tulislah dengan krayon warna-warni sehingga menarik. Dapat pula ditambahkan dengan gambar.
Pembelajarannya:
a.       Kartu kata: mencari padanan kata yang sama, mengelompokkan kata kata yang sejenis.
b.      Kartu suku kata: mengelompokkan suku kata awal atau akhir yang sama.
      c.       Kartu yang berisi angka: pengenalan angka dan bilangan kepada peserta didik.

2. Tempat minuman gelas
       Tempat minuman gelas seperti ale-ale dan sebagainya bagian atas dapat kita gunakan dalam permainan fisik motorik kasar yang dipadu dengan berhitung. Sebelumnya rapikan dulu ring yang telah kita gunting. Kemudian siapkan tiang kecil dari kayu atau bambu. Usahakan tiang dapat berdiri. Berilah angka pada tiang tersebut.
Pembelajarannya: suruh anak menghitung ring bekas gelas dengan melemparkannya pada tiang pancang yang telah disiapkan.

 3.      Bagian Bawah Tempat Minuman Gelas
       Bagian bawahan gelas yang telah di potong kita tulisi dengan huruf atau angka. Tulislah dengan spidol permanen agar tulisannya tidak hilang.Pembelajarannya: dapat digunakan untuk membuat kata-kata atau angka dengan menyusun huruf demi huruf atau angka demi angka.

 4.      Kalender atau majalah bekas.
       Dapat digunakan untuk aplikasi bangun ruang yaitu kubus dan balok. Potong kalender dalam bentuk persegi, lipat ditiap unjungnya dan lengketkan dengan menggunakan lem, buat dua buah bentuk kotak untuk alas dan tutupnya. Jika ingin lebih menarik, balut dengan menggunakan kertas kado.

 5.    Kulit kerang
       Cat dengan warna-warni menarik atau dapat juga dibiarkan tetap alami. Kulit kerang dapat digunakan untuk mengelompokkan benda-benda berdasarkan ukuran, warna, menyortir ataupun berhitung.




[1] Tanti Yuniar, (1997) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Agung Media aulia, hal.76
[3] http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2010/09/pemanfaatan-barang-bekas-sebagai-alat.html. Dengan beberapa perubahan dan pengeditan. Diunduh pada Kamis, 14 Maret 2013, pukul 17.28 WIB